Share

Lintang Sakit Hati

Setelah selesai ijab qobul tersebut, Dewa mengedarkan pandangannya mencari wanita satu-satunya yang ia cintai.

Di barisan ketiga, Flora terlihat menatapnya dengan senyuman manis.

Dewa membalas senyuman istri pertamanya, kemudian ia segera beranjak hendak menghampiri tambatan hatinya itu.

Namun, saat ia ingin pergi meninggalkan meja akad, Lintang menahan lengannya.

"Mas Dewa mau kemana?" tanya Lintang yang kemudian menoleh ke arah Flora yang sedang menunggu suaminya.

"Mau nyamperin Flora ya?" imbuhnya.

"Ya, aku mau nemenin Flora. Dia pasti lagi sedih sekarang," jawab Dewa dengan raut wajah yang dingin, kemudian meninggalkan Lintang begitu saja.

Melihat sikap Dewa yang lebih mementingkan Flora di bandingkan dirinya, Lintang mendengus kesal.

"Mas Dewa benar-benar keterlaluan! Baru saja kita sah menjadi suami-istri, bukannya dia nemenin aku dan bikin aku senang. Dia malah nyamperin Flora!"

"Flora, kamu baik-baik saja kan?" Saat sampai di kursi istrinya pertamanya, Dewa langsung memastikan kondisi Flora.

Wanita itu mengangguk sambil tersenyum, "aku gak papa kok, Mas. Selamat ya karena sekarang kamu dan Lintang sudah sah menjadi suami-istri, aku ikut bahagia melihat kalian bahagia," ujar Flora dengan mata yang berbinar.

Meskipun bibir Flora tersenyum dan ia menyembunyikan kesedihannya menyaksikan sang suami menikahi sahabatnya, namun Dewa tetap bisa melihat rasa cemburu dari mata Flora.

"Aku sama sekali tidak merasa bahagia seperti aku menikah dengan kamu dulu, Flo."

"Mas.. jangan bicara seperti itu. Aku harap, Mas Dewa bisa menjadi suami yang adil untuk aku dan Lintang."

Dewa mengangkat kedua bahunya, ia merasa tidak yakin jika ia bisa berlaku adil kepada kedua istrinya.

"Aku gak bisa memastikan apakah aku bisa memperlakukan Lintang sebaik aku memperlakukan kamu, Sayang."

Mendengar ucapan Dewa, Flora mengernyitkan dahinya.

"Kenapa kamu bicara seperti itu, Mas? Bukankah kamu sendiri sudah janji kepada orang tua Lintang, bahwa kamu akan adil kepada istri-istri kamu dan kamu akan membahagiakan Lintang?"

"Aku mungkin bisa memberikan semuanya untuk Lintang, tapi tidak memberikan hati dan rasa cinta aku kepadanya. Karena di hati aku, hanya ada kamu."

"Enggak, Mas! Kamu gak boleh begitu. Lintang itu istri kamu, jadi kamu harus belajar mencintai Lintang sama seperti kamu mencintai aku. Aku yakin, kamu pasti bisa menjadi suami yang baik untuk kami, Mas!"

Dewa menatap lekat wajah cantik istrinya. Ia tidak menyangka jika Flora berusaha setegar ini di hadapannya.

"Aku tau, sebenarnya jauh di dalam lubuk hati kamu, kamu cemburu dan sakit hati kan melihat aku bersanding dengan wanita lain?"

Mata Flora sedikit berkaca-kaca, "aku hanya menginginkan yang terbaik untuk kita semua, Mas. Aku ikhlas," lirihnya.

Dewa langsung memeluk tubuh Flora erat, seolah menyalurkan kekuatan untuk Flora sembari membelai kepala wanita di cintainya itu.

"Aku sangat beruntung memiliki istri seperti kamu, Flo. Aku janji, apapun keadaanya, aku pasti akan selalu mencintai kamu dan mengutamakan kamu di bandingkan siapa pun."

"Iya, Mas. Aku juga bersyukur memiliki suami seperti kamu."

**

Di tempatnya, Lintang meradang menyaksikan suaminya memeluk Flora.

Bu Wanda yang menyadari perubahan wajah putri nya, langsung menatap tajam ke arah menantunya yang sedang bermesraan itu.

"Dewa sangat keterlaluan, di hari bahagianya dengan Lintang, dia malah bermesraan dengan Flora seperti itu!" protesnya kepada Mama Ratna.

"Sabar, Jeng. Biar saya tegur mereka!" Mama Ratna segera beranjak dari tempat duduknya.

Sementara Lintang, berbaur ke dalam pelukan Bu Wanda.

"Mas Dewa dan Flora sangat jahat, Ma! Aku gak terima melihat mereka bersikap seperti itu kepadaku!" ucap Lintang merengek.

"Sabar sayang.."

"Papa bilang juga apa? Hidup kamu gak akan pernah bahagia menjadi istri kedua, Lintang! Tapi kamu itu terlalu keras kepala, tidak mau menerima nasehat dari orang tua. Jadi, terima saja konsekuensi dari apa yang sudah kamu pilih sendiri!" ujar Pak Bagas.

Orang tua mana yang tidak ikut sedih dan kecewa melihat anaknya sakit hati? Namun, itu bukan seutuhnya kesalahan Dewa dan Flora.

Mau bagaimanapun, Dewa dan Flora adalah pasangan suami istri. Tidak ada larangan mereka bermesraan.

Dan dari awal, Lintang juga sudah menerima status Dewa yang sudah beristri.

**

Beruntung, semua yang hadir di acara tersebut adalah keluarga sendiri. Sehingga tidak menimbulkan omongan-omongan negatif dari orang lain yang menyaksikan kemesraan Dewa dan Flora.

"Dewa.. Flora.. apa-apaan kalian ini? Bisa-bisanya kalian mesra-mesraan di sini tanpa memikirkan perasaan Lintang dan keluarga!" Mama Ratna mengomel sembari melepaskan pelukan anak dan menantunya.

"Flora.. kamu sadar dong, sekarang adalah gari pernikahan Dewa dan Lintang. Seharusnya kamu itu bisa jaga sikap kamu. Ingat! Sekarang Dewa bukan hanya milik kamu seorang, tapi, ada istri lain yang berhak memilikinya juga! Jadi kamu harus tau tempat dong kalo mau manja-manja ke Dewa!"

"Ma-maaf, Ma," sahut Flora sembari menundukkan kepalanya.

"Kamu gak perlu minta maaf sama Mama, seharusnya kamu minta maaf kepada Lintang dan orang tuanya. Karena di sini, Lintang lah yang sakit hati melihat sikap kamu!"

"Enggak, Ma. Flora sama sekali gak salah, jadi kamu gak perlu minta maaf kepada siapapun!" tegas Dewa.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status