Share

Papa Tidak Setuju Kamu Menjadi Istri Kedua!

"Ma.. Pa.. ada hal penting yang aku mau omongin sama Mama dan Papa!" teriak Flora sembari berjalan memasuki rumah.

"Ada apa sayang? Kenapa kamu harus berteriak-teriak seperti itu?!" ucap Pak Bagas, papa Lintang.

"Iya, apa yang mau kamu bicarakan, Lin? Kok keliatannya semangat banget. Ayo sini duduk, Nak!" ujar Bu Wanda sembari menepuk ruang kosong di sebelahnya.

Lintang yang baru saja sampai rumah, langsung mengabarkan kepada orang tuanya tentang hari pernikahannya dengan Dewa.

"Aku dan Mas Dewa sebentar lagi akan menikah, Ma.. Pa... Aku benar-benar senang dan gak sabar menunggu hari bahagia itu!" serunya dengan senyuman yang lebar.

Mendengar kabar pernikahan Dewa dan Lintang, kedua orang tua Lintang tentu merasa terkejut karena mereka sama-sama tahu bahwa Dewa telah beristri.

"Yang benar saja kamu Lintang! Dewa itu kan sudah menikah dengan sahabat kamu," ucap Bu Wanda.

"Iya Ma, aku serius. Meskipun Mas Dewa sudah menikah dengan Flora, tapi aku tidak masalah kok jika harus menjadi istri kedua," sahut Lintang.

"

"Jangan gila kamu, Lin! Papa tidak akan setuju jika kamu menjadi yang kedua, memalukan!" seru Pak Bagas.

"Apanya yang memalukan, Pa? Bukankah mau menjadi yang pertama atau yang kedua itu sama saja? Yang terpenting, aku bisa hidup bahagia dengan pria yang aku cintai, Pa!" ucap Lintang sembari tersenyum bahagia.

"Mama gak mau jadi bahan omongan tetangga dan teman-teman arisan Mama. Kamu itu cantik dan mapan sayang, kamu tidak pantas menjadi yang kedua."

"Tapi Mama tahu sendiri kan, bahwa dari dulu aku itu sangat mencintai Mas Dewa? Ini adalah kesempatan emas supaya aku bisa hidup dengannya, Ma. Aku gak mau menyia-nyiakan kesempatan itu, lagipula Tante Ratna juga mendukung aku."

"Mau di taruh dimana muka Papa jika semua rekan bisnis Papa tahu kalau anak tunggal Papa menjadi istri simpanan?!" Bagas mengomel dan tidak terima dengan keputusan putrinya.

"Aku itu istri kedua Pa, bukan istri simpanan. Mas Dewa menikahi aku, itu atas izin dari Flora. Kami akan menikah secara terang-terangan dan di saksikan oleh Flora, nantinya."

"Apa kamu tega mengkhianati sahabat kamu sendiri? Flora adalah sahabat baik kamu, Lin. Kamu jangan egois begitu, ingin merebut suaminya," ucap Bu Wanda.

"Flora itu gak bisa memberikan keturunan untuk Mas Dewa dan Tante Ratna. Karena itu, dia sadar diri dan menyuruh Mas Dewa untuk menikah lagi. Tante Ratna dan Flora memilih aku untuk menjadi istri kedua Mas Dewa, dan aku bersedia." Lintang menjelaskan semuanya kepada Bu Wanda dan Pak Bagas. Ia harap, kedua orang tuanya mau mengerti.

"Jadi, aku harap Mama dan Papa juga mau menerima keputusan aku. Aku ini sudah dewasa, aku bisa menentukan pilihan hidup aku sendiri!" tegasnya.

"Percuma saja Papa sekolahkan kamu tinggi-tinggi sampai ke luar negeri, kalo ujung-ujungnya kamu hanya menjadi istri kedua! Dimana harga diri kamu?!"

Lintang yang merasa kesal karena kedua orang tuanya menentang keinginannya untuk menikah dengan Dewa, langsung berdiri dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan Bu Wanda dan Pak Bagas begitu saja.

"Lintang! Papa belum selesai bicara!" teriak Pak Bagas.

Lintang sebenarnya mendengar teriakan Pak Bagas, namun ia tidak mempedulikannya sama sekali.

ia terus melangkahkan kakinya menuju kamarnya.

Sementara Pak Bagas, ia memegangi kepalanya yang terasa sangat pusing melihat tingkah laku putrinya.

"Anak mu itu sudah di buta kan oleh cinta, bahkan di jadikan yang kedua, dia mau-mau saja!" ucap Pak Bagas frustasi.

"Sabar Pa.. Nanti kita bicarakan lagi persoalan ini dengan Lintang ya."

**

"Aku harus bisa membujuk mama dan papa supaya mereka mau memberi izin aku menikah dengan Mas Dewa!" ucapnya.

Lintang membanting tubuhnya di atas tempat tidur. Ia memutar otaknya mencari cara bagaimana agar kedua orang tuanya mau menikahkan nya dengan Dewa.

Lintang adalah anak perempuan, ia harus mendapatkan restu dari papanya karena jika tanpa Pak Bagas, bagaimana mungkin ia bisa menikah?

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status