Share

Bab 21 Sang Penolong

"I-itu, kan!" ucap Mbak Wina dengan mata membulat sempurna ketika melihat ke arah depan.

Melihatnya seperti itu membuatku menyungging senyum tipis, lalu kualihkan pandangan melihat ekspresi setiap orang yang ada di pelaminan.

Semuanya tampak melotot dengan mulut terbuka. Terutama ibu yang langsung berdiri, memastikam gambar bergerak yang dilihatnya.

Lihatlah, dalam video itu ditampilkan sebuah adegan satu keluarga yang tengah berbicara merencanakan sebuah kelicikkan.

Mereka sedang membuat strategi untuk segera mendapatkan apa yang mereka dambakan. Dengan menjadikan seorang perempuan kaya menjadi menantu mereka.

"Pokoknya Prasetyo harus menikah sama Dania!" ucap ibu antusias.

"Pastinya, Bu. Lumayan, kan, dua menantu ibu orang kaya semua," sahut Mbak Wina yang berada di hadapan ibu.

Mereka bertiga sedang berada di meja makan.

"Iya, dong! Masa kita mau gini gini aja! Harus a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status