Share

Bab 22 Belum Bisa Memaafkan

Setelah memberi perintah, diiringi enam pengawal lainnya, aku melangkah menuju ke luar rumah sakit untuk beristirahat di hotel terdekat. Namun, langkahku terhenti ketika melihat dua orang tengah keluar dari ruang perawatan lainnya.

"Ummi." Aku memanggil perempuan yang tengah berbicara dengan oramg yang berada di sebelahnya.

Terlihat ia terkejut melihat keberadaanku. Akan tetapi setelah itu ia tersenyum dan segera menyudahi pembicaraan dengan seorang dokter paruh baya.

"Assalamu'alaikum, Hana, kamu kenapa di sini?" tanyanya ketika aku telah berada di hadapan. Wajah yang dibingkai kekhawatiran itu melihat keadaan tubuhku dari kepala sampai ujung kaki.

"Wa'alaikummussalam. Hana baik baik saja, Mi. Ini kebetulan sedang menjenguk teman."

Ada napas kelegaan yang keluar dari mulutnya. Setelah itu wajah yang tadi tampak tegang berangsur mengendur diiringi senyum yang selalu meneduhkan.

"Ummi sampai kaget, Na
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status