Share

Bab 36. Dita yang Menyebalkan

Bab 36

Dita terus mengekor sampai di dalam kamar yang pintunya dibanting kasar tanpa peduli teriakan ibu di luar sana. Aku sendiri memilih duduk bersandar pada kepala ranjang sambil memijit kening.

Semuanya terlalu tiba-tiba. Padahal sejak kemarin aku merekahkan senyum penuh kemenangan bahkan sampai setelah ijab qabul yang aku ucapkan dengan lantang. Sekarang, semua kesialan berduyun-duyun menghampiri.

Para rekan kerja akan menganggap aku tukang selingkuh apalagi tahu kalau Ulfa masih hidup dan sehat. Jika apa yang Fajar katakan tentang dipecat tadi benar, aku tidak tahu harus ke mana mengadu nasib.

Entahlah. Aku merasa serba salah dan ada sedikit penyesalan menikahi Dita terlalu cepat. Malam yang seharusnya membuat aku berbunga-bunga sebagai pengantin baru untuk kedua kalinya, kini tanpa senyuman. Kamar hotel yang sudah didekorasi sedemikian cantiknya kami tinggal begitu saja.

Aku mendengus, lalu memukul kepala sendiri sedikit keras, beberapa kali.

"Kenapa, Mas? Sekarang pusing
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status