Share

12. Jadi Tamu

Abah membanting vas bunga ke lantai dengan jengkel. Kebiasaan pulang pagi dan kebutuhan batin jadi pemicu pertengkaran itu.

"Aku tidak minta banyak darimu," geram Abah. "Aku cuma minta dilayani."

"Setiap hari kamu minta dilayani," kata Ambu tak kalah sengitnya. "Jangan samakan aku dengan janda langgananmu yang bisa dipakai kapan kamu butuh."

"Tugasmu selaku istri untuk memenuhi kebutuhanku."

"Lalu tugasmu selaku suami untuk berjudi dan mabuk-mabukan?"

"Kurang ajar!" Abah menampar wajah istrinya dengan marah. "Berani kamu melawan suami!"

Ambu memandang pria yang berdiri di hadapannya dengan berurai air mata. "Sering sekali kamu berbuat kasar pada istrimu. Bodohnya aku selalu memaafkan. Aku cuma minta jangan minggu ini, aku lagi datang bulan. Apa itu sebuah kesalahan besar sehingga kamu pantas berbuat begitu?"

Kartika yang sudah terlanjur membuka pintu kamar hanya diam terpaku dengan air mata menggenang. Dia tidak sampai hati mel

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status