Share

22. Rumput Liar

Umi terkejut melihat anaknya pulang dengan wajah lusuh. Dia sedang menonton sinetron di ruang keluarga, ditemani suaminya yang membaca majalah pertanian. Di meja ada secangkir kopi dan penganan hangat.

"Kamu habis berantem sama Karlina? Mukanya lecek banget kayak cucian kotor." Lalu Umi berbisik kepada suaminya. "Persis kayak muka Abi kalau aku lagi dapet."

Gilang duduk di hadapan mereka. "Sama calon istri masa berantem sih, Umi? Bagaimana sudah berumah tangga? Aku ingin kayak Umi dan Abi, tetap mesra sampai tua."

Cita-cita itu terpelihara sebelum mimpinya hancur oleh kejadian ulang tahun itu. Sekarang dia tidak tahu entah dengan siapa membangun mahligai indah itu.

"Nah, terus kenapa mukamu kusut begitu?" Kemudian Umi melanjutkan kata-katanya dengan pelan sehingga hanya terdengar oleh suaminya. "Persis kayak rumput aku yang belum dipangkas. Tukang pangkasnya sibuk mengurus perkebunan."

"Aku cape," sahut Gilang. "Antar Karlina sana sini. Sebena

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status