Share

55. Pulang

Rara ketar-ketir saat Gilang mengajak pulang kampung. Dia ingin suaminya saja mengantar Ambu pulang dan diturunkan di depan rumah. Mata-mata orang tua Gilang bertebaran di setiap sudut kampung untuk memonitor anaknya selama mereka pergi ke Tanah Suci. Dia tidak mau kepulangan mereka menghadirkan petaka baru.

"Kita tidak mungkin bisa sembunyi selamanya," kata Gilang sambil menunggu istrinya selesai berdandan. "Hanya soal waktu pernikahan kita bocor ke warga."

"Jangan kita yang menentukan menentukan," sanggah Rara. "Biarlah waktu itu sendiri yang menentukan."

"Apa yang kamu takuti kalau orang tuaku tahu tentang pernikahan kita?" tanya Gilang. "Kamu takut suamimu jatuh miskin?"

"Aku takut suamiku tidak dapat menerima kenyataan. Aku tahu kamu tidak kerasan tinggal di Jakarta, hanya karena cinta kamu rela tidur di kamarku. Sampai kapan itu bertahan?"

"Selamanya," sahut Gilang yakin. "Aku sudah ingin belajar hidup seperti orang kebanyakan, kamu sugu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status