Share

31. Cemburu

Aku langsung menuju dapur untuk melihat, ada stok apa di kulkas yang dapat diolah. Aku ingin membawa Ibu berobat, tapi sebelum itu Ibu harus makan dulu.

Aku makin menggeram saat melihat isi dalam kulkas pun kosong melompong. Percuma sekali rasanya aku memberi uang yang banyak pada Rasti, jika kebutuhan di rumah ini tak ada yang terpenuhi.

Aku bergegas kembali menuju kamar menemui Ibu.

"Gak ada stok makanan di kulkas ya, Bu?"

"Iya, Mar. Ibu belum sempat belanja. Lagi pula, kalau Ibu belanja juga uang yang kamu beri tak akan cukup untuk sebulan. Kan kamu cuma kasih lima ratus ribu."

Aku memijat pelipis karena kepala kembali pusing. Aku juga lelah, lapar, ditambah keadaan rumah seperti ini. Rasanya aku mau gila.

Bersamaan dengan itu, terdengar pintu depan dibuka. Lalu terdengar pula suara Rasti yang baru pulang bersenandung gembira.

Aku mengeratkan rahang menahan geram. Ia bisa bersenandung ria saat kami sedang menderita begini.

"Rastii! Dari mana kamu?!"

Rasti terlonjak kaget mendengar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status