Share

Bab 44. Mawar Merah Tanda Cinta

“Desya …”

Dilan mendekat lagi, wajahnya tampak serius. Desya hanya bisa melihatnya dengan rasa gugup akankah lelaki itu akan menyatakan cintanya?. Sore hari yang membingungkan. Dilan duduk berjongkok di bawah Desya. Dengan bunga mawar merah ditangannya kemudian memandang lekat wajah wanita itu. Dan,

“Des …” Bu Ratna yang baru datang memanggil Desya. Sontak mereka berdua gugup dan salah tingkah. Bu Ratna mengernyitkan dahinya lalu tersenyum curiga.

“Bu, Desya memetik bunga mawar Ibu, lihatlah.”

adu Dilan pada Ibunya, yang sebenarnya hanyalah sebuah cara untuk mengalihkan perhatian Ibunya terhadap apa yang telah ia lihat barusan.

Bu Ratna memandang bunga mawar yang Mekar sempurna di pangkuan Desya lalu mendekatinya.

“Benar Desya?” tanya Bu Ratna dengan wajah serius. Desya sangat takut bahwa Bu Ratna akan memarahinya, karena bunga mawar ini adalah tanaman kesayangannya.

“Tidak Bu,” ucap Desya gugup.

“Dilan bilang kamu yang memetiknya, kamu tahu kan ini bunga kesayangan Ibu. Ibu marah seka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
mudah2an investor yg kantor Rangga semua kabur .g mau kerja sama lagi .biar cpt bangkrut bisr orang2 itu sadar harta hasil curian ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status