Share

Bab 43

Sudah dua hari sejak pertemuannya dengan Doni, Hendra tidak pulang ke rumah. Hari-harinya di habiskan menyibukkan diri di bengkel. Sempat dia pulang karena mendapat telepon dari Laila yang mengabarkan Doni di rumah mereka.

Hendra datang hanya untuk mengusir Doni, setelah itu dia kembali ke bengkel, sekadar masuk rumah pun tidak dia lakukan. Bukan benci pada istrinya, tetapi Hendra perlu menyembuhkan luka yang Laila torehkan.

"Bang, ada telepon," ujar lelaki yang mendiami meja kasir.

"Siapa?"

"Atas nama Ardi, katanya paman-nya Abang. Beliau nelepon di HP Abang, tapi nggak di angkat."

Lelaki itu baru menyadari ponselnya tertinggal di ruangan tempat dia beristirahat. Dia mengernyitkan kening mendengar penjelasan karyawannya. Karena tidak biasanya Ardi menghubungi dirinya jika tidak ada yang penting.

Lekas Hendra membasuh tangan yang berlumuran oli, lalu menuju meja kasir di mana telepon bengkel biasa di gunakan.

"Asalamualaikum, Paman. Ada apa Paman nelepon?" tanya Hendra sopan.

"Kamu bi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status