Share

Bab 44

Setelah kepulangan Hendra dan Saka, Ardi masih duduk termenung di sofa ruang tamu. Berpikir apa yang harus dilakukan, kala keluarga Hendra mengetahui kelakuan Laila. Namun, sampai lelah berpikir pun Ardi tidak menemukan jawaban. Biarlah jika tiba saatnya nanti, dia hadapi sebagai keluarga Laila, begitu pikirnya. Walaupun rasa malu yang di dapat.

Laila juga belum berani beranjak, takut jika salah lagi dalam bertindak. Dia hanya menunduk serta memilin ujung kerudungnya.

"Istirahatlah. Ingat, nanti sore antarkan paman ke tempat laki-laki minus itu," ucap Ardi dengan nada dingin, tanpa melihat.

Ardi berniat akan menemui Doni untuk memberi pelajaran.

"Untuk apa lagi, Paman? Belum cukup Mas Hendra aja yang datang menemui dia. Paman pun mau bertemu dengannya. Untuk apa? Apa mau mempermalukan aku lagi?"

Ardi yang tadinya menunduk kini menatap nyalang pada keponakannya. Kemudian tersenyum miring.

"Jadi kamu masih mau sama dia? Silahkan, biar Paman bilang sama Hendra."

Ternyata Laila baru menya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status