Share

Bab 42

Dengan kecepatan tinggi Hendra memacu motor membelah jalanan padat. Untung saja kemahiran mengendarai motor tidak perlu di ragukan lagi hingga Dia sampai di bengkel dengan selamat.

Niatnya Hendra akan menepi atau pergi untuk menenangkan hati, menjauh sejenak dari keramaian, tetapi setelah dipikir-pikir jika tidak ada teman sama saja hatinya akan bertambah gundah. Kini, dia hanya butuh nasehat untuk mempertahankan pernikahan atau mengakhiri. Banyak hal yang harus di pertimbangkan termasuk anak dalam kandungan memberatkan Hendra mengambil keputusan.

"Woi! Bengong aja. Ayo, masuk." Saka menepuk bahu Hendra yang masih duduk di atas motor.

Mereka berjalan bersisisan menuju bengkel. Pelataran bengkel yang sedikit penuh oleh motor pelanggan, membuat Hendra parkir sedikit jauh dari biasanya.

"Nggak ada lo seharian sibuk banget gue, bengkel nggak berhenti kedatangan pelanggan. Makin keren aja bengkel yang lo punya, salut gue sama lo, Ndra. Pasti nanti pas anak lo lahir, kehidupannya seneng, b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status