Share

Bab 41

Bugh!

Lelaki yang memakai kaus oblong itu mengaduh kesakitan. Satu pukulan Hendra berikan pada wajah yang tidak terlalu tampan itu.

Tadinya, Hendra tidak ingin menggunakan kekerasan, tetapi senyum mengejek serta kata-kata yang menghina istrinya, membuat emosi yang sedari tadi di tahan akhirnya butuh perlampiasan.

Kini, Doni terduduk sembari memegangi wajahnya yang memar.

Laila beserta temannya terpekik, gerakan cepat Hendra tidak terbaca oleh mereka.

"Jaga mulut kotormu! Jadi laki-laki mulutnya jangan lemes," ucap Hendra seraya berlalu keluar kafe. Diikuti Laila dari belakang. Ada rasa iba di hati wanita itu melihat sudut bibir Doni berdarah, tetapi mengejar masa depan serta ayah dari anaknya lebih utama.

Mereka jadi tontonan para pengunjung kafe. Doni segera bangkit dan matanya melotot memberikannya ancaman para pengunjung yang masih mencibir.

"Ba****t!" umpatnya tidak terima di permalukan.

Saat hendak mengejar, tangannya lebih dulu dicekal oleh Tiara, Tasya dan Tania.

"Lepas be****
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status