Share

Bab 73

Ruma mendesis lirih merasakan perutnya semakin nyeri. Dia merasa tanda-tanda mau melahirkan menghampirinya.

"Ya Allah ... kok makin sakit. Apa kamu mau keluar sekarang sayang." Ruma mengelus perutnya dengan wajah nyengir menahan sakit.

Dia menghentikan aktivitasnya yang belum sempat diselesaikan. Rasanya tidak karu-karuan. Ruma mencoba mengatur napas, saat perutnya tak lagi sakit, dia kembali beberes. Seperti itu berlangsung hingga dapur selesai dirapihkan.

Usai membersihkan dapur, Ruma beranjak ke kamar. Dia merasakan perutnya kembali nyeri. Ruma mencoba berbaring, mana tahu ini hanya kontraksi palsu saja sebab kehamilannya masih terlalu dini. Masih jauh dari perkiraan melahirkan.

Baru beberapa menit ia merasa lega karena sakitnya hilang. Selang beberapa saat datang lagi. Semakin kuat dugaan kalau dirinya sepertinya memang mau melahirkan.

"Sayang, jangan sekarang. Ini kan belum waktunya." Ruma mengelus-elus perutnya seraya berdoa yang ia bisa.

Wanita itu mondar-mandir di kamarnya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (31)
goodnovel comment avatar
Rina Kusniawati
ayo pak dokter cepat nyampe kasihan ruma sendiri di rs
goodnovel comment avatar
Ida Nur
walaupin bukan ibuknya sendiri kok tega meninggalkan Ruma lahiran sendirian
goodnovel comment avatar
salina90
mentang2 ruma anak angkat,ko gak ada rasa iba sm sekali sih buk?jangan hanya menyalahkan sepihak dong buk,harusnya ibu awere...dgn adanya perselingkuhan antara rasya dan rina,itu artinya rasya bukanlah jodoh terbaik buat ruma...jgn egois buk,jodoh dan rejeki siapa yg tau.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status