Share

29. Siasat

HATI Manggala merasa tidak tega melihat laki-laki tua dikeroyok lima orang bersenjata pedang. Dia tidak tahu kalau laki-laki tua itu adalah seorang tokoh dari golongan hitam. Hati Manggala yang masih polos belum bisa membedakan mana kawan dan mana lawan.

"Kenapa mereka sampai mengeroyok kakek?" Tanya Manggala dengan sopan dan lembut.

"Mereka ingin membunuhku!" Sahut Pradya Dagma. Sekejap saja dia mampu mengukur kepandaian anak muda ini. Otaknya yang dipenuhi akal licik, segera memanfaatkan kehadiran Manggala yang polos itu.

"Apa salah kakek?" Tanya Manggala tidak menyadari kalau dirinya diperalat.

"Mereka ingin mengambil putriku!"

Pandangan Manggala segera terarah pada Sakawuni yang berdiri agak jauh. Hatinya tergetar ketika melihat gadis itu. Sakawuni yang mendengar pembicaraan itu hanya tersenyum dalam hati. Sudah dapat ditebak maksud Pradya Dagma. Tapi dirinya dan Pradya Dagma bingung, kenapa pemuda buta itu bisa menoleh tepat ke arah Sakawuni,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status