Share

Mau Berlian

Dan sesuai dengan rencana yang telah tersusun, setelah makan siang Rendi memutuskan untuk berbaring sejenak. Melepas penat setelah menyelesaikan banyak kejutan untuk Naya. Kini rasanya ia ingin tidur hingga esok hari, tapi sayangnya jadwal ke kantor polisi pukul delapan pagi. Sekitar pukul sebelas siang ada beberapa barang yang akan masuk ke tokonya.

“Kasus itu,” gumam Rendi. Membuka kembali matanya, menatap Naya yang baru saja datang dari parkiran. Mengantarkan beberapa barang yang tak lagi diperlukan.

“Mas, nggak jadi tidur?” Naya mendekat dan duduk di tepi ranjang. “Harus tidur pakai …..”

“Tidak, Sayang.” Rendi meneguk ludahnya. Mendorong bongkahan pahit yang kini mengganjal di tenggorokannya. “Aku ….”

“Ada apa, Mas? Apakah ada hal buruk yang terjadi?” Naya mengejar. Ia cukup ketakutan saat ini karena melihat air wajah Rendi yang tegang. Sangat jelas ada hal buruk yang ingin dikatakan, tapi rasanya tak bisa.

Bimbang antara mengatakan atau tidak. Tapi, tidak ada pilihan lain selain
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status