Share

Peringatan Untuk Mahesa

Pijatan berhenti, dan Mahesa tak lagi menuntut untuk itu. Kini, pria itu malah tak berani menatap Marta seperti sebelumnya, malah gadis itu yang menatap tegas.

"Baginda kan juga seperti itu." Meski menunduk, tetapi kalimat protes masih terdengar lirih. "Baginda bahkan lebih parah dariku. Dulu, setiap pelayan yang masuk pasti harus menginap di kamarnya. Selain itu juga, kepemimpinannya pun sewenang-wenang."

"Dan karena itu, apa menurutmu rakyat di luar sana senang dengan kepemimpinan Baginda? Kenapa dari dulu hingga kini selalu saja ada gerakan pemberontak?" Marta menyerang pria itu dengan beberapa pertanyaan sekaligus, berharap agar Pangeran yang akan menduduki tahta itu mampu melihat kebenaran.

Tak disangka, Pangeran Mahesa kini menatap lekat wajah Marta. Tanpa berkedip, bahkan sampai mengernyit seperti sedang memikirkan sesuatu. "Kenapa kau berkata begitu?" Gumamnya mungkin tak habis pikir, sama seperti yang lain.

"Memang benar, kan?" Marta tak boleh terpengaruh, apalagi kini pri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status