Share

Mereka Memaksa

Langkahku terhenti saat sampai di pintu dapur restoran. Mendengar rumpian beberapa gadis yang bekerja padaku.

"Cowok baru tu ganteng kali lah, kayak bule-bule gitu," ujar gadis bertumbuh ramping itu.

"Bener, macho kali lah. Pengen dijadiin pacar," balas rekannya.

"Gue pikir-pikir kemarin itu sengaja dia bikin ulah. Dia sendiri yang meletakkan cincin dalam cake agar jadi perhatian. Terus nuntut kerja di sini."

Hah! Berita heboh apa lagi ini?

"Sependapat. Tapi nggak apa lah, setidaknya ada tempat cuci mata kalau lagi capek. Bisa dipepetin," seloroh mereka.

Aku malas menanggapi, memutar badan hendak kembali ke ruanganku. Aku butuh penjelasan.

Bruuk!

Aku menabrak seseorang. Piring dan gelas berhamburan di lantai. Menimbulkan suara riuh. Sehingga perhatian tertuju ke arah ku.

"Ibu nggak apa-apa" tanya anak buahku.

"Nggak apa-apa, saya yang salah," jawabku datar seraya membersihkan baju dari kotoran sisa makanan.

"Punya mata dipake dong! Ini buk bos. Jangan asal jalan saja!" sentak anak bua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status