Share

Bab 76. Pengorbanan Menantu Yang Tak Dianggap

“Kamu menantangku?” tanya Berry sambil mengeluarkan ponsel miliknya, bermaksud untuk menakut-nakuti Niko.

“Aku tidak bilang begitu. Tapi jika kamu ingin melaporkan, silahkan. Sekalian gandeng wartawan,” jawab Niko–santai.

“Sudah dengar, ‘kan?” Echa menyambung. “selagi suamiku tidak salah, suamiku tidak takut.”

Berry menciut. Pasalnya jika menggandeng wartawan, nama baik STAR Group bisa terseret jika laporannya tidak terbukti.

Hesti mengernyit melihat ekspresi Echa. Sepertinya anaknya itu tahu segalanya.

“Echa, jelaskan sama Mama. Sampah ini dapat uang miliaran rupiah dari mana? Bukannya keuntungan investasinya sudah ludes?”

Echa sejenak menoleh pada suaminya dengan tatapan penuh cinta, sudah saatnya Mamanya menerima Niko sebagai menantu satu-satunya di keluarga ini.

“Mama heran ‘kan melihat orang yang sering Mama remehkan ternyata bisa membantu kita?” tanya Echa dan Hesti hanya terdiam. “Ma, sebenarnya mulai hari ini Niko diterima kerja sebagai asisten direktur WARA Corp,” ungkapnya d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status