Share

Adil?

Cintya tak percaya, suaminya bisa semarah itu. Sementara Aisya, menunduk ketakutan melihat suaminya sangat marah. Selama ini, Bara tak pernah marah kepadanya.

Cintya mendadak diam. Dia begitu terkejut melihat Bara semurka ini. Namun, bukan Cintya namanya, kalau mengalah begitu saja. Baginya, Bara yang salah.

"Aku kepala rumah tangga di sini, tolong hargai aku!" Bara tak semarah tadi. Dia sadar telah melakukan kesalahan besar dengan membentak Cintya. Padahal Cintya paling tidak bisa dibentak.

Cintya enggan menjawab. Hatinya terlanjur sakit.

"Cintya, aku menikahi Aisya bukan semata karena nafsu. Aku ingin menolongnya." Bara masih berusaha memberi pengertian ke Cintya.

Cintya mengambil gelas berisi cairan teh beraroma Melati, lalu menyesapnya perlahan. Dia tak lantas meletakkan kembali, meskipun sudah selesai. Diremasnya cangkir bermotif bunga teratai dengan kuat.

"Aku tak mungkin menyakiti hatimu, Cintya. Bukankah kita menginginkan hadirnya anak? Aku yakin, Aisya jalan keluar dari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
kebanyakan drama kau cintya. laporkan si bara dan selungkuhannya. katanya pintar tapi dungu. mati ajalah klu cuman drama lari dari masalah yg kau mampu
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
poligami berkedok syariat agama lalu satu atap.. prettttt !!! jadi perempuan jangan bodohh mau aja dengarin .. pada kenyataan gak ada yg mau satu atap thorr !!!
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
tetep sakit hati ,bara munafik bukan nafsu mulutmu tapi nafsu selangkanmu itu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status