Share

74. Muzammil Harus Adil

Muzammil membawaku pulang ke rumah setelah semua baik-baik saja. Saat mobil sampai di halaman Muzammil bergegas membukakan pintu. Dia membopong tubuhku yang masih lemas lunglai. Tanpa menggubris Hema dan permaisuri sedang ada di ruang tengah, Muzammil membawa aku naik ke lantai atas menuju kamarnya.

"Kok dibawa naik? Jangan bilang kamu akan membawanya ke kamarmu, Pangeran?" ketus Hema berteriak.

"Dia sedang sakit, lagian dia sedang hamil anakku. Aku ingin merawatnya sendiri," jawab Muzammil dingin.

"Permaisuri, lihat pangeran! Begitu tidak adilnya dia kepadaku. Bagaimana kalau papaku tahu kamu memperlakukan aku seperti ini, dia akan marah besar tau!" hardiknya emosi.

"Sudahlah, Putri Hema, jangan khawatir nanti mama akan bicara kepadanya," permaisuri menenangkan.

"Aku juga kecewa kepada permaisuri, kelihatannya permaisuri mulai luluh," ketus Hema.

Dengan kakinya Muzammil menendang pintu agar pintunya kembali menutup. Perlahan Muzammil

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status