Share

78. Cinta Tak Berkurang

Kenapa kepergian Iqbal dari pangkuanku sangat menyakiti hatiku. Rasanya hati ini masih merindukannya meskipun dia baru terlepas dari dekapanku. Tak terasa air mataku meleleh di pipi.

"Tidurlah diatas, Zhee! Temani aku malam ini!" pinta Muzammil.

"Tidak, Pangeran, biarkan malam ini ganti aku yang tidur di kamarmu!" sahut Hema meminta.

"Maaf, Putri Hema, hari ini Zhee sudah merelakan kamu mendampingiku di pesta. Biarkan malam ini aku bersamanya!" pinta Muzmil.

Tiba-tiba tanpa mendengar pendapat dari Hema yang masih protes, Muzammil membopong tubuh mungilku naik ke kamarnya. Aku hanya diam tanpa sepatah katapun. Tanganku melingkar manja di leher Muzammil. Pandanganku tajam menatap wajah tampan suamiku. Kusandarkan kepalaku di dadanya yang hangat dan bidang. Sambil melangkah naik meniti tangga Muzammil mencium rambutku dengan lembut.

"Hatiku cemburu, saat di pesta tadi, Faruq dengan tajam menatapku tanpa berkedip. Bahkan dia berani masuk kamarmu t

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status