Share

85. Muzammil Pulang ke Tukasha

"Aku berangkat pagi pakai jet kerajaan, Marwa. Kuharap kamu selalu memberi kabar kepadaku tentang maduku, kamu mengerti kan?" pinta Hema.

(...)

"Ada acara penobatan pangeran sebagai putra mahkota. Untung Zhee tidak diajak! Kalau diajak hancurlah suasana romantisku bersama pangeran," ujar Hema setengah berbisik.

(...)

"Maka itu tolong awasi dia terus, aku yakin suamimu akan mencuri kesempatan kalau tahu pangeran tidak ada di rumah," Hema menggoda.

(... )

"Aku tidak tahu sampai kapan di Tukasha, terserah pangeran saja asal bersamanya dimanapun aku bahagia," jawab Hema. Tapi ingat semua rencana kita harus berhasil, aku mengandalkanmu, Marwa!" lanjutnya.

( ... )

"Sekalian pangeran juga mengurus usahanya di Tukasha. Udah dulu ya, ini mau berangkat!" pamit nya.

Aku segera pergi begitu Hema selesai berbicara di telepon dengan Marwa. Takut ketahuan kalau aku sedang menguping. Begitu aku membalikkan badanku betapa terkej

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status