Share

77. Kebersamaan Kita

Aku sedih melihat Iqbal dengan kemarahan dan kekecewaannya kepada Muzammil. Aku segera menutup teleponnya dan ganti menelepon Muzammil. Berkali-kali aku mencoba menghubungi Muzammil tapi tidak diangkat juga. Entah kenapa aku terus memikirkan Iqbal dan Muzammil.

Tanpa berpikir panjang aku ganti gaun pesta dan meminta sopir mengantarkan aku menyusul ke pesta. Tiga puluh menit kemudian aku sudah sampai di sana. Aku melihat Iqbal sedang bicara empat mata dengan Muzammil di meja yang jauh dari keramaian. Aku juga melihat Hema dan Marwa serta Faruq sedang duduk semeja dan berbicara serius.

"Umiiiiii!" teriak Iqbal yang menyadari kedatanganku.

Sontak seluruh pandangan para tamu tertuju kepadaku. Muzammil beranjak berdiri dan menghampiriku seolah tak percaya.

"Zhee, apa yang kamu lakukan? Bukankah kamu harusnya beristirahat?" tanya Muzammil terkejut.

Iqbal memeluk tubuhku dengan erat, tiba-tiba dia menangis tersedu. 

"Ada apa denganmu, Zh

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status