Share

Part 82

Aku menghela napas. Benar juga kata Ibu. Tapi, aku tahu dan sangat yakin kalau Gus Azmi tidak akan mungkin menemui Mayla di asrama putri, sebab dia seorang yang sangat paham akidah juga ilmu fikih. Dia pasti tahu batas serta aturan.

“Ya sudah, minggu depan kamu temui Nok Mayla. Kamu bilang ke dia, kalau Ibu akan melamar dia.”

“Siap, Bos. Doain aku ya, Bu. Mudah-mudahan kali ini aku berjodoh dengan Mayla. Tidak ada halangan, juga rintangan yang menghalangi hubungan kami berdua.”

“Aamiin.”

Obrolan kami berdua berakhir. Aku semakin tidak sabar menunggu waktu, dimana aku akan datang memberi kejutan kepada Mayla, menyatakan semua perasaan yang sejak lama aku pendam, membawa pulang dan menikahinya.

Ya Allah. Membayangkannya saja sudah indah. Apalagi jika semua sudah menjadi kenyataan. Setiap pagi, ketika membuka mata melihat perempuan berparas ayu itu berbaring di sisi, mengembangkan senyuman manja sambil mengucap kata cinta.

Hari yang aku tunggu akhirnya tiba. Mempersiapkan diri dengan dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status