Share

Part 84

Aku menghela napas panjang, melonggarkan dada yang terasa seperti sedang diimpit batu lalu mengembuskannya perlahan. Mata ini kembali memanas, tetapi sekuat tenaga kutahan air mata yang sudah hampir melaju melewati pelupuk.

“Apa Mayla bersedia? Kenapa dia tidak sekalian ikut?” tanyanya lagi.

“Bu, Mayla....” Menggantung kalimat, mengumpulkan kekuatan untuk menyampaikan kabar ini kepada Ibu tanpa disertai derai air mata.

“Mayla kenapa. Dia baik-baik saja kan?”

“Iya, Bu. Kita lupakan saja dia, Bu. Aku sudah tidak berhak lagi memikirkan wanita itu. Sebab sekarang ini dia sudah menjadi milik Gus Azmi!”

Alis Ibu bertaut sambil menatapku dengan mimik bingung. Apa penjelasanku terlalu berbelit-belit sehingga Ibu tidak paham dengan apa yang aku maksud. Haruskah mengulangi perkataan tersebut supaya dia mengerti?

“Maksud kamu apa, Bram. Ibu ora mudeng?”

“Ma–Mayla sudah menikah dengan Gus Azmi beberapa hari yang lalu. Dia menolak lamaran aku, Bu.” Tersenyum samar, menutupi luka yang menganga di d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status