Share

Part 87

"Kenapa ngerem mendadak seperti ini sih, Pak. Jidat saya jadi benjol nih!" protesnya sembari menunjukkan benjolan di dahi.

"Maaf, saya tidak sengaja!"

"Akhir-akhir ini Bapak terlihat aneh. Doyan marah-marah. Nggak kaya Pak Bram yang aku kenal. Jangan-jangan, Bapak lagi PMS ya? Jadi uring-uringan."

"Kamu anak kecil mana ngerti urusan orang dewasa!"

"Aku udah dua puluh lima tahun, Bapak. Kecil dari mananya. Tetangga saja sampai ngasih julukan sama aku perawan tua!"

"Kamu perawan tua, saya bujang lapuk!" Tertawa renyah sambil menatap wajah imut Andita.

"Nggak jelas banget, ih!" Dahi gadis berbulu mata lentik itu berkerut-kerut sambil menatap wajahku dengan mimik heran.

"Berarti kita punya julukan yang sama, An!" Lagi, aku tertawa ngakak. Menertawakan nasibku yang selalu susah mendapatkan jodoh, walaupun tampangku cukup lumayan tampan. Banyak yang bilang wajahku mirip sekali dengan Omar Daniel.

Tapi, entah mengapa dengan wajah seperti ini aku justru sulit mendapatkan jodoh. Mungkin Allah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status