Share

Part 91

Kebiasaan, main gendong-gendong saja tanpa memberi kode atau aba-aba. ‘Kan, aku kaget jadinya.

“Memangnya nggak berat gendong adek, Mas?” tanyaku seraya mengalungkan tangan di leher Gus Azmi. Takut dia tidak kuat menopang tubuhku yang semakin menggendut akhir-akhir ini. Berat badan saja sudah naik lima kilo, padahal usia kehamilan masih sangat muda. Tidak bisa dibayangkan jika sudah hamil tua nanti.

Gus Azmi merebahkan tubuhku perlahan di atas pembaringan, menatap intens wajahku sambil sesekali menyunggingkan bibir tipisnya.

“Sebenarnya kamu itu berat sekali loh, Dek. Tapi, Mas seneng karena Allah masih memberikan tenaga kepada Mas untuk meggendong wanita yang Mas cintai.” Dia berujar pelan.

Gus Azmi berbaring miring di sebelahku, dengan satu tangan menopang kepala, sementara tangan yang satunya terus saja mengusap-usap perut gendutku.

“Dek Mayla tambah cantik sekarang. Semenjak hamil, auranya itu berbeda. Lebih terlihat memesona, bikin Mas tambah dek-dekan kalau sedang bersama Adek!”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status