Share

Kemarahan Papa Banta

Angin berhembus lembut di halaman rumah Sheila. Zaid memasuki gerbang rumah Sheila dengan motor bututnya yang mengeluarkan suara bising dengan asap yang membuat batuk orang di sekitar. Syukurilah ia menggunakan kendaraan itu di Indonesia. Kalau di luar negeri seperti Jepang, mungkin Zaid sudah tidak diizinkan mengendarai kendaraan begitu. 

Ia mengangguk hormat saat berpapasan dengan penjaga rumah di gerbang utama. Senyumnya ceria dan matanya berbinar penuh semangat. Tidak pernah ia menunjukkan rasa tertindas atau ketidaknyamanan saat memasuki halaman mewah dengan kendaraan yang ia miliki. Zaid tetap bangga pada miliknya sendiri. Ia ingat pesan almarhumah ibu saat ia remaja selalu ingin memiliki sesuatu seperti milik temannya. 

"Zaid, ketahuilah. Syukurilah apa yang kita miliki, maka hidup akan terasa sempurna," Ujar Ibu sambil mengelus bahunya. 

Zaid yang bersedih karena kerap jadi bahan ledekan teman-teman sebayanya, merasa lebih tenang setiap me

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status