Share

CHAPTER 42

"Anak ayah yang paling cantik dan baik hati … tidur ya? Ayah mengantuk sekali,"Joan memasang wajah lesu di depan Jona, berharap bayi kecil itu memahami perasaanya.

"Ditimang Joan, bukan dijadikan tempat curhat,"celetuk Kiana dengan mata tertutup, ia memang tidak bisa tertidur nyenyak sedari tadi. setidaknya tubuhnya sudah bisa berbaring dengan nyaman.

"Joan …,"panggil Kiana dengan suara lirih.

"Hm?"

"Besok kita tidur sampai siang saja, bagaimana? Aku harus menyiapkan diri sebelum ke pesta Alen besok malam, jangan bangunkan aku ya?"Kiana membuka sedikit matanya menatap Joan dengan lesu.

"Kiana! Basah," teriak Joan, matanya terbelalak saat merasakan ada air yang hangat terasa di tangannya.

"Pipis itu …,"ucap Kiana dengan enteng mengubah posisi tidurnya membelakangi Joan.

"Bangun dulu gantilah!"pinta Joan dengan nada ketus.

"Ah! Joan, kau kan sudah tahu cara menggantinya,"Kia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status