Share

38. TELEPON

Aku menegang kaku di sebelah Ari mengetahui siapa yang menelepon. Kudengar mereka sejenak berbasa-basi sebelum sampai ke inti pembicaraan.

"Jangan bilang jika Hara kabur dari rumahmu," tuding Ari terdengar tajam sambil menyalakan loudspeaker karena aku terus menarik-narik lengan bajunya.

"Jangan bilang kau yang membawanya kabur." Suara di seberang terdengar sama tajamnya. Entah di bagian mana aku terlewat, hingga keduanya sudah saling nyolot begini.

"Oho, kemana hilangnya percaya dirimu sampai berpikir aku yang melarikan istrimu?"

"Kau datang ke rumahku kemarin dan bertemu dengan Hara!" Suara Kak Sananta terdengar penuh amarah.

"Aku hanya mampir dan istrimu bahkan tidak menawarkanku masuk. Itupun setelah beradu mulut dengan security rumahmu yang seperti perempuan itu. Jika aku tahu kalian ada masalah begini, tak diragukan lagi, aku akan menunggumu datang dan menggampar wajahmu itu!" Gantian Ari yang marah.

"Katakan, ap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status