Share

39. TEMPAT BARU

"Apa? Dia menyuruh seseorang menyusulku?" Pundak Ari menegang. Mata kami reflesk bertatapan. Aku memberi kode agar Ari menyalakan loudspeaker lagi.

"Iya, Den. Mungkin Ibu salah dengar, tapi Ibu yakin Den Sananta barusan menelepon, menyuruh seseorang menyusul Den Ari, lokasinya sudah ditemukan. Makanya Ibu telepon kirain Aden kena musibah. Syukurlah Den Ari baik-baik saja."

"Aku baik-baik saja, Bi, jangan khawatir. Aku akan pulang secepatnya."

Panggilan itu ditutup diiringi tatapan kami yang terkunci di udara. Tanpa bicarapun, aku yakin isi pikiranku dan Ari sama.

Sananta sudah menemukan tempat ini lewat panggilannya barusan. Dan kami mungkin sekarang akan menjadi buron.

"Segera selesaikan catatanmu. Setelahnya kita berangkat," titah Ari segera. Dia keluar kamarnya, lalu kembali lagi ke kamarku untuk mengambil ponselnya yang sudah berisi catatan keperluanku.

"Kunci pintunya rapat-rapat. Jangan bukakan siapapun yang datan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status