Share

Part 23 Munafik

"Dua hari saja, ya, Nur. Jangan lama-lama di rumah Mbah," rengek Agus lagi seperti anak kecil.

Nuraini memejamkan mata. Dia tidak tahu orang macam apa suaminya ini. Nur mendorong pelan dada Agus, meminta lelaki itu melepaskan pelukannya.

Nur mendongak dan menggenggam tangan suaminya dengan mata berkaca-kaca. "Aku nggak bisa di sini terus, Mas. Aku pengin tenang. Biarkan kita sama-sama berpikir," ucapnya kemudian kembali mencium punggung tangan suaminya.

Dengan tak rela, Agus melepaskan pelukan. Mereka menoleh ketika mendengar suara mobil berhenti di dekat pagar rumah. Agustus kembali menatap Nur dengan tatapan penuh arti.

"Kamu manggil taksi, Nur? Biar aku antar," ucap laki-laki itu.

Nur menggeleng pelan dan mengambil tas pakaiannya. Wanita itu bergegas keluar kamar. Langkah Nur terhenti di anak tangga paling bawah. Dia menatap datar pada Bella yang berdiri di ambang pintu. Lalu, Nur melirik suaminya yang berdiri di sampingnya.

Bella melangkah mendekat dengan gaya angkuhnya dan mempe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status