Share

Part 42 Kejutan

"Mas tunggu, Mas!"

Alifa mempercepat langkahnya. Laki-laki itu menoleh sebentar, kemudian mengacungkan beberapa dagangannya ke arah Alifa.

"Mbak mau beli?" tanyanya penuh harap.

Alifa masih diam. Jarak mereka hanya sekitar dua meter. Alifa meneliti penampilan laki-laki tersebut. Bodynya dan cara berjalannya...

Laki-laki itu memang memakai masker dan berkacamata, juga berambut gondrong. Namun, Alifa tidak mungkin lupa akan gesture orang tersebut. Gesture orang yang bersamanya hampir tiga bulan dalam atap yang sama.

"Kenapa Mbak? Jadi, bagaimana? Jadi, beli nggak, kalau nggak saya keliling lagi. Permisi Mbak," laki-laki itu mengangguk samar dan kembali berlalu.

Bergegas, Alifa mengikuti, lalu menarik tangan laki-laki tersebut dan melepaskan maskernya. Sedetik kemudian, dipeluknya dengan erat tubuh jangkung itu.

Di sana, Novi, dan Evita ternganga. Namun, tidak bagi Zizi. Dia hanya menggaruk rambutnya melihat interaksi Alifa dan Farrel yang menyamar sebagai penjual baju. Zizi memang sudah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status