Share

Part 5 Boleh Aku Memiliki Kamu...

"Bolehkah aku mencium kamu, Nur?" ulang Agus lirih. Nur terdiam beberapa saat lalu memutuskan mengangguk pelan.

Gadis itu menunduk malu-malu, namun Agus segera mendongakkan wajah sang istri dengan pelan. Ciuman. Itu pertama kali dialami oleh Nur. Dulu semasa Banu masih hidup, pemuda itu hanya mencium kening dan pipinya.

Nuraini seperti kehabisan napas. Dia mendorong pelan dada Agus. Agus meraih kepala Nuraini dan menyatukan kening mereka. Napasnya memburu.

"Maaf, Nur. Maaf," ucapnya lirih.

Agus merasa menjadi orang yang munafik. Ketika dia tengah mencium Nuraini, hatinya masih tertinggal di satu raga. Raga Sigit. Ingatan Agustus tentang Sigit, saat dirinya mencium Nur membuat lelaki itu menyesal. Tidak seharusnya dia memanfaatkan keinginannya pada Nuraini, gadis belia yang sekarang berstatus istrinya.

"Ya, sudah, kamu mandi dulu, Nur."

Agus mencium kepala Nur lalu bergegas meninggalkan gadis itu. Nuraini masih termangu. Nur mengusap bibirnya yang basah. Dadanya berdebar kencang. A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status