Share

Part 6 Peristiwa Berkesan Namun Pahit

Nuraini hanya pasrah ketika Agus menjelajahi tubuhnya walaupun dia merasa ketakutan. Bagaimanapun juga, Agus adalah suaminya. Lelaki itu berhak penuh atas dirinya.

"Ak-aku ta-takut, Mas," bisik Nur lirih.

Agus mencium kening gadis di bawah kungkungannya. "Aku nggak akan kasar, Nur. Aku akan pelan-pelan jangan takut," balasnya.

Sekali lagi, Nur mengangguk pasrah ketika Agustus mengajaknya menggumamkan do'a. Nuraini terisak lirih ketika lelaki itu mengambil haknya. Antara sedih, sakit, dan kehilangan. Mahkota berharga yang dijaganya selama hampir 19 tahun, kini telah diambil orang yang berhak. Meskipun orang itu belum mengisi hatinya.

"Maaf, Nur."

Agus berkata lirih di antara deru napasnya. Laki-laki itu mengusap pipi basah Nuraini dan mencium bibir istrinya untuk meredam rintihan wanita itu. Nur memejamkan mata rapat merasakan "penyiksaan" yang cukup panjang itu.

"Nur, terima kasih sudah memberikannya untukku," bisik Agus sambil menjatuhkan dirinya di atas tubuh lembab Nuraini.

"Sud
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status