Share

Playing Victim

Beruntung Prisha sejak kecil telah terlatih menghadapi bullying. Jika tidak, mungkin saat ini ia sudah lari sambil menangis. Atau sebaliknya, menggebrak meja sambil berteriak melampiaskan gusar. Prisha memutuskan memberi jawaban yang ia pikir paling elegan tanpa kehilangan harga diri.

"Salam kenal, Nek. Saya tersanjung, Anda lebih dulu tau nama saya, sedang saya sama sekali belum mengenal Anda." Gadis itu merapatkan sepasang telapak tangan di depan dada ke arah Nenek Clara. Senyumnya manis dan matanya berseri-seri penuh energi hidup. Lantas, ia menoleh pada Gavin. "Mas Gavin mestinya mengenalkan seluruh anggota keluarga Mama Karina kepada saya," ungkapnya, setengah protes.

Mendengar sebutan "mas" disertai nada menyalahkan, Gavin berdeham ringan, meredakan desir di dada.

"Tadinya saya mau ngajak kamu mengunjungi keluarga besar Mama, sekalian ngantar undangan. Siapa sangka, semuanya nggak sabar pengen ketemu kamu," sahutnya, lembut.

Karina, Nenek Clara beserta segenap keluarga, serasa t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status