Frederica Whetherby—Putri tunggal Regen Whetherby. Seorang prodigy yang baru-baru ini mendapatkan penghargaan internasional dalam suatu bidang keilmuan. Dia adalah salah satu tipe gadis cantik yang memandang rendah orang lain yang tidak setara dengannya.
Emily Jess—Teman masa kecil Frederica dan seorang pemilik Moonlit Alley, kedai minuman dingin yang terkenal dengan Matcha Frappuccino-nya.
Bennet Reonardo—Pemuda berbakat yang berasal dari keluarga kelas menengah. Saat ini sedang menjalin sebuah hubungan serius dengan Frederica, walaupun masih ada sebagian kecil darinya yang ingin kembali kepada Emily.
Kay Hargreaves—Sahabat Frederica yang merupakan anak ketiga Jenderal Hargreaves. Selisih usia yang besar dari kedua kakaknya dan kebiasaan sang Jenderal dalam memanjakannya, menjadikan gadis cantik ini memiliki temperamen yang gampang meledak-ledak.
Azalea—Menyebut dirinya sebagai seorang Detektif dan ‘Murid Nomor 1’ Lady Viscaria. Seorang gadis yang berpikiran tajam tapi masih cukup kekanak-kanakan. Petualangannya kali ini akan membawanya kepada sebuah kasus yang menggemparkan Brightcrown City.
Lady Viscaria—Seorang lady yang memimpin salah satu keluarga bangsawan tertua—Keluarga Wisteria. Lebih dikenal dan ditakuti sebagai Madame V oleh orang-orang yang bekerja di luar ranah hukum. Kehidupannya yang tenang di Wisteria Manor terusik ketika hantu dari masa lalunya muncul kembali untuk menagih hutang.
Rita—Tangan kiri Lady Viscaria yang juga merupakan pelayan pribadi Azalea, dan akan selalu menyelesaikan setiap tugas yang diberikan padanya dengan seefisien mungkin.
Ludwig—Keterlibatannya dalam suatu kasus di masa lalu menjadikannya target buruan Lady Viscaria, tapi keberuntungan sedang berpihak padanya. Namun, beberapa hari yang lalu dia muncul kembali untuk menuntaskan pekerjaan yang terhambat.
Ivanovich—Salah satu pebisnis dari Utara yang kabarnya sedang bekerja sama dengan Ludwig. Pertemuannya dengan salah seorang wanita tua invalid di Paradis Hill mengubah arah kasus yang sedang ditangani Lady Viscaria.
Inspektur LeBlanc—Detektif berwajah keras dengan karakter yang cukup unik. Sesekali dia akan berkunjung ke Wisteria Manor dengan alasan ‘bertukar pikiran tentang suatu kasus’ dengan Lady Viscaria, padahal sebenarnya dia datang untuk meminta bantuan.
Godfrey—Kepala pelayan Wisteria Manor yang telah bertahun-tahun menemani dan melayani Lady Viscaria dengan setia.
Vivian—Pelayan pribadi Lady Viscaria yang masih cukup muda, tidak berpengalaman, susah beradaptasi, tapi seorang pembelajar yang cepat.
Albert—Tukang pukul Ludwig yang pernah beberapa kali keluar masuk kantor polisi karena kasus-kasus pencurian dan pemerasan. Pernah terlibat dalam sebuah kasus pembunuhan dan dipenjara karenanya.
Barney Jess—Berbeda dari kembarannya, Emily, yang selalu berhati-hati dalam mengambil keputusan, pemuda ini lebih ceroboh dan memiliki jiwa seorang petualang yang menggelora.
Sully Anne—Ibu dari si kembar Emily dan Barney yang pernah menjabat sebagai seorang kepala sekolah. Karirnya hancur ketika suaminya memutuskan untuk meninggalkan dirinya di saat dia sangat membutuhkan dukungannya.
Regen Whetherby—Mantan Perdana Menteri yang pernah memohon bantuan Lady Viscaria untuk menyelamatkan nyawa Sully Anne dari istrinya sendiri. Saat ini dia adalah seorang public figure yang disegani masyarakat Brightcrown City.
Jeanice Whetherby—Seorang wanita yang tidak membutuhkan apapun selain suaminya. Kesetiaan dan cintanya pada sang suami diuji ketika hubungan rumah tangga mereka terguncang oleh kehadiran Sully Anne.
Jean-Pierre Braque—Seniman muda berbakat yang didiagnosa mengidap penyakit saraf yang dikenal sebagai Chorea ini mengundang sahabat-sahabat lamanya untuk sekali lagi berkumpul dan merayakan tahun baru bersama—untuk yang terakhir kalinya.
Kathleen Schumann—Kisah cinta lamanya dengan Daniel Blalock yang belum selesai itu memunculkan drama asmara baru ketika sang penyanyi opera dengan masa depan cemerlang ini bertemu dengan sang dokter di malam tahun baru.
Leonard Wright—Berbeda dari kekasihnya yang cenderung menutup diri, pria berkulit gelap ini merupakan salah satu dari orang-orang yang berjiwa sosial tinggi dan berwawasan luas.
Kassandra Meave—Seorang wanita yang sangat menarik. Cara bicaranya, gerak-geriknya, sampai napasnya pun berbau seks.
Colin Lister—Dijuluki “Colin yang Beruntung” oleh sahabat-sahabatnya. Anak seorang pengusaha sukses yang kini mengambil alih bisnis keluarganya, seorang yang kaya raya, reputasinya tanpa cela, tapi dia tidak bahagia.
Jeremy Bresson—Fotografer berwajah tampan yang sering dikabarkan menjalin hubungan semalam dengan klien-kliennya.
Daniel Blalock—Sahabat sekaligus dokter spesialis neurologi yang menangani penyakit Jean-Pierre Braque.
Inspektur Gladwell—Tragedi yang terjadi tidak jauh dari tempatnya berlibur mengharuskan pria berkumis tebal ini mengucapkan selamat tinggal pada liburannya.
Sersan Doyle—Bawahan Inspektur Gladwell yang mudah bingung tapi secara mengejutkan memiliki pikiran yang tajam.
Patricia—Salah seorang rekan Daniel Blalock yang juga bekerja di rumah sakit yang sama.
Stylle—Pelayan rumah tangga di Hawthorn Lodge yang hobinya bermain detektif. Drama pembunuhan yang terjadi di rumah itu terasa bagaikan mimpi baginya.
Zaylie—Petualangnya di dunia yang tidak seharusnya diketahui oleh anak-anak menjadikan pemuda yang tinggal dan bekerja di sebuah bar ini memiliki banyak trik yang bisa digunakannya untuk bertahan hidup di dunia yang kejam.
Iris—Putri Keluarga Wisteria yang lebih sering memberontak daripada duduk manis dan mengiakan apapun yang dikatakan orang tuanya. Keinginannya untuk lebih mengenal penduduk di tempat dia tinggal berubah menjadi sebuah malapetaka yang tidak sekalipun pernah dibayangkannya.
Alastor—Seorang kriminal yang mendidik anak-anak jalanan untuk mencopet dan melakukan hal-hal lainnya demi keuntungannya sendiri.
Brittle—Rumor mengatakan jika dia adalah gadis yang terkutuk, gadis yang tidak diinginkan seiapapun, namun insting bertahan hidupnya yang sangat besar menjadikan gadis ini menjadi anak kesayangan Alastor.
Freesia—Pelayan pribadi Iris yang telah ditugaskan untuk membantu dan melayani segala kebutuhan gadis petualang itu.
Amaryllis—Pernah tinggal di bawah didikan Alastor bersama dengan anak-anak jalanan lainnya. Selalu bercita-cita untuk menjadi seorang pelayan karena suatu alasan. Impiannya tercapai setelah takdir mempertemukannya dengan Zaylie.
Elmer—Adik pemimpin Keluarga Wisteria, yang pada saat itu adalah ayah kandung Iris, yang bekerja di kepolisian pusat sebagai seorang detektif. Nilai-nilai keadilannya yang tinggi menjadi pedang bermata dua ketika sang kakak mengalami suatu insiden yang tidak terbayangkan.
Rosemary—Seorang gadis yang ceria, ramah, dan suka berpetualang yang tinggal di sebuah kota kecil yang bernama Peonia. Namun, setelah terjadinya suatu peristiwa naas di kota itu, penduduk lokal menyebut kota itu sebagai Kota Rosemary.
Ada banyak restoran mewah di 5th Avenue, lingkungan kelas atas yang berada di sisi timur Brightcrown City. Salah satu restoran bintang lima yang paling sering dikunjungi warga lokal dan wisatawan di sana adalah The Dorchester. Alasan utamanya, selain tentu saja menu mewah yang ditawarkan restoran itu, adalah letak strategisnya. The Dorchester berdiri dengan kokoh dan penuh hormat di hadapan King’s Garden dan hanya berjarak kurang lebih 1,6 kilometer dari toko-toko desainer dan stasiun kereta bawah tanah East Brightcrown Tube. Saat ini, di dalam restoran yang penuh dan ramai itu, seorang wanita yang belum lama ini menginjak usia dua puluh tiga tahun sedang mencuri dengar pembicaraan dua laki-laki berkulit putih yang duduk di meja dekat jendela—meja di depannya. Dari cara si laki-laki berbadan besar berbicara dengan bahasa tubuhnya, dia terlihat lebih menguasai suasana dan memiliki kekuasaan yang lebih dari si laki-laki bermata miring yang bertubuh lebih pendek yang duduk di depannya—y
IPagi itu Rita sedang menyiapkan sarapan ketika dia mendengar Azalea menggerutu di ujung lorong. Wanita itu kemudian menyerbu ruang makan layaknya miniatur tornado. Dia berjalan sempoyongan dan terpincang-pincang setelah pulang dengan kaki terkilir beberapa jam sebelumnya. Ditunjukkannya layar ponsel wanita yang sedang kesal itu kepada Rita.Wisteria Manor. Pukul 10:15.—V“Ternyata memang tidak ada waktu untuk istirahat,” keluh Rita.Azalea duduk dan menyantap telur goreng dan roti panggangnya yang sudah siap di atas meja. Rita meletakkan secangkir teh mint di hadapannya dan kembali sibuk dengan urusannya sendiri. Segera setelah Azalea selesai dengan sarapannya, dia mengeluhkan pesan V.“Ah, nggak tahu deh harus gimana.”“Saya merasakan hal yang sama—”“Kau kehilangan jejaknya?”“Lebih tepatnya, saya memilih untuk tidak bertindak lebih jauh.”“Begitu? Di mana terakhir kali kau melihatnya?” tanya Azalea yang penasaran.“Paradis Hill.”Azalea bersiul ketika mendengar nama itu.“Seleran
Godfrey masuk membawakan sebuah set peralatan minum teh. Dituangkannya teh Chamomile yang masih panas itu ke dalam dua cangkir berwarna keemasan. “Terima kasih, Godfrey,” puji Lady Viscaria. “Kau bisa tinggalkan tekonya di sini.” Tanpa berkata sepatah katapun, kepala pelayan itu segera memberi hormat dan meninggalkan ruangan. “Ini ada hubungannya dengan sebuah kasus yang pernah Dia tangani beberapa tahun yang lalu—yang melibatkan seorang Perdana Menteri, istrinya dan seorang wanita yang menjadi guru les anak-anak mereka,” jelas Lady Viscaria. “Indikasinya memang tipis, samar—tapi Dia yakin jika Ludwig dan komplotannya ada di balik kasus itu.” “Apa yang terjadi?” tanya Azalea dengan tidak sabar. “Pernah dengar nama Regen Whetherby? Dulu pernah menjabat sebagai seorang Perdana Menteri.” “Maksudmu si public figure yang, rumornya, memiliki kekuatan yang setara dengan kaum bangsawan itu?” “Oh, tentu jika kau lebih mengenalnya seperti itu,” gerutu Lady Viscaria. “Tentunya, tidak asin
Lady Viscaria mengambil teko teh dan menuangkan isinya ke cangkirnya yang telah kosong. Aroma teh Chamomile itu memanjakan saluran pernapasan si wanita paruh baya. “Ludwig,” ulang Azalea dingin. “Nah sekarang, apa yang kau ketahui tentang kasus keracunan yang menggemparkan itu?” Azalea mengeluarkan ponselnya dan membuka catatan yang telah dibuatnya. “Well,” ucap Azalea yang sedikit ragu. “Seperti yang kau ketahui, baru-baru ini ada kasus keracunan di sebuah coffee shop yang berada tidak jauh dari The Dorchester. Korban adalah Frederica Whetherby, anak seorang public figure ternama yang merupakan mahasiswi jurusan kedokteran yang baru saja memperoleh medali emas dalam International Microbiology, Parasitology and Immunology Competition. Tiga orang yang diduga sebagai pelaku—selain staf coffee shop itu tentu saja, adalah Emily Jess, Kay Hargreaves dan Bennett Reonardo.” “Siapa mereka?” tanya Lady Viscaria. “Kay Hargreaves adalah anak ketiga Jenderal Hargreaves—dia cukup terkenal di
Waktu berlalu—dengan cukup relatif, seperti yang pernah dikatakan oleh seorang ahli fisika. Bagi Azalea, menunggu itu membosankan—maka waktu terasa begitu lama berlalu. Di sisi lain, waktu terasa begitu cepat berlalu bagi Rita yang sedang bergumul dengan komplotan penjahat di lokasi yang telah diberitahukan Albert. Ketika malam tiba, Azalea diminta untuk menunggu di ruang baca sementara Lady Viscaria menyiapkan diri untuk menghadapi seorang tersangka pembunuhan berencana yang pernah berada di bawah perlindungannya. Malam yang sunyi dan tenang itu menjadi gaduh ketika Vivian membawa masuk dua wanita yang terlihat sangat kacau ke ruang baca. “Astaga, Rita!” pekik Azalea. Rita menggelengkan kepalanya dan melirik wanita di sampingnya—yang mengalungkan tangannya di bahu Rita karena kelelahan dan shock berat. Azalea mengerti dan langsung merangkul Emily yang hampir kehilangan kesadarannya. Dituntunnya wanita itu dan disandarkannya punggung Emily ke kursi malas. “Brandy, Vivian! Brandy!
Setelah dua hari ‘dikurung’ di Wisteria Manor untuk mengurus dan mempersiapkan berbagai hal, pada tanggal dua puluh tiga April 2024 pagi, Emily—ditemani Azalea, menyerahkan diri pada polisi dan juga membeberkan rahasia gelap sang public figure ternama. Mendengar berita tersebut, pendukung Regen Whetherby terpecah menjadi dua bagian; mereka yang mengutuk Emily Jess karena telah berkata dusta, dan mereka yang mulai ragu-ragu dengan dukungan mereka untuk si public figure. Publik mulai berdatangan dan bertingkah layaknya mayat hidup di depan gedung kepolisian Brightcrown City. Sialnya, kemarahan masyarakat Brightcrown City bukan hanya satu-satunya yang harus dihadapi para polisi. Jenderal Hargreaves murka setelah mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Alasannya adalah pencemaran nama baik putri kesayangannya, yang selama menjadi tersangka terus merengek pada ayahnya yang ‘hebat’ untuk segera melakukan sesuatu. Bahkan pada akhirnya, sang Jenderal melampiaskan emosinya pada Regen Whetherb
I 17 April 2024 Starvale Medical Center merupakan rumah sakit yang dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas kesehatan modern yang terletak di Starfell Valley—dulunya adalah sebuah kota kecil bernama Peonia yang dibentengi pegunungan. Rumah sakit ini telah berhasil menyelamatkan ratusan—bahkan mungkin ribuan nyawa yang bukan hanya penduduk Starfell Valley saja tapi juga pasien-pasien dari berbagai macam kota lainnya. Namun, Starvale Medical Center memiliki sisi gelap yang hanya diketahui oleh para pejabat rumah sakit itu beserta beberapa dokter-dokter tertentu. Salah satu dokter yang terjebak di dalam kesialan itu adalah seorang dokter spesialis neurologi bernama Daniel Blalock. Usianya yang terbilang cukup muda untuk menjadi seorang ahli neurologi dan dedikasinya yang luar biasa di bidang tersebut berperan cukup signifikan dalam perjalanan karirnya. Sayangnya, bukan sesuatu yang baru ketika seorang dokter muda berbakat sepertinya terbelenggu oleh kemunafikan para pejabat rumah sa
Tiga minggu setelah pengakuan Emily Jess tentang perbuatannya yang telah menewaskan Frederica Whetherby dan apapun yang terjadi di masa lalu—yang menyangkut tragedi keluarga Whetherby, kedua orang tua angkat Emily datang berkunjung ke Wisteria Manor untuk berkonsultasi. Lady Viscaria menemui mereka di ruang bacanya tanpa menunjukkan minat terhadap apapun yang ditawarkan pasangan Jess itu. “Saya katakan sekali lagi, Lady Viscaria,” ucap sang suami. “Kami membesarkan Emily tidak dengan mendoktrinnya untuk melakukan balas dendam. Sungguh, dia anak yang manis dan penurut. Kami begitu menyayanginya dan benar-benar berharap agar Emily mendapatkan lingkungan dan pendidikan yang terbaik. Kami rasa—” “Tuan dan Nyonya Jess,” potong Lady Viscaria. “Dari pengalaman yang Dia miliki dalam urusan ini, siapapun dapat melakukan apapun selama mereka memiliki motif dan kesempatan untuk melakukannya. Selain itu, perlu dipahami jika trauma masa lalu Emily—yang jelas-jelas telah menyulut api balas dendam