Share

80. Mahendra frustasi?

Selina duduk di samping Ummi Sarah dan tersenyum tipis. Ummi Sarah tak banyak bicara. Dia tahu putrinya telah melakukan kesalahan. Dia akan menegur sang anak saat berdua dan saat acara telah usai. Tak pernah dia menegur di depan orang lain demi menjaga mental sang anak.

“Ummi tinggal dulu. Anggaplah seperti rumah sendiri,” ucap Ummi Sarah meninggalkan mereka.

“Sehat Bu Selina?” tanya Winda tersenyum manis. Seperti scanner Winda memindai Selina dari atas ke bawah.

“Sakit,” sahut Selina, berhasil membuat Winda dan Hanum terkejut.

“Sakit apa?” tanya mereka kompak.

“Sakit, ponselku ada yang nyuri. Kualat kayaknya pulang duluan,” ucap Selina dengan terkekeh. Dia pandai sekali menyembunyikan perasaan bersedihnya.

“Sabar ya Bu Selina. Bu Selina bisa beli ponsel lagi yang baru secara anak pemilik pesantren gitu … punya banyak uang,” pancing Winda. Dia hanya penasaran apa yang dikatakan santriwati itu benar. Hanum hanya mendelik pada Winda dan ingin sekali rasanya menyumpal mulut Winda dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status