Share

BAB. 18 ROMANTIKA DI KOTA ATLAS

"Aku kasihan padanya, Mas. Dia sama denganku, yatim piatu. Karena senasib itulah aku merasa cocok dengannya, meski tahu itu bukan cinta. Akan tetapi aku berharap lambat laun rasaku akan berubah, bisa mencintainya. Ternyata Allah berkehendak lain." Akhirnya kalimat itu yang keluar dari mulutku.

"Nah itu, Nis ... Allah Maha Tahu, Dia tidak mengizinkanmu membohongi diri sendiri"

Membohongi diriku sendiri? Maksudnya apa? Belum sempat aku bertanya, Mas Iqbal sudah kembali berucap, “selain membohongi dirimu sendiri kamu juga membohongi Mas Ilham, memberinya harapan. Seolah-olah kamu benar-benar mencintainya. Kamu tahu nggak kalau suka bohong hukumannya apa?"

Dengan wajah dibuat-buat serius Mas Iqbal bertanya padaku, layaknya ustadz yang bertanya pada santrinya.

"Masuk neraka, Ustadz ....!!!" Aku keraskan suaraku, bergaya seperti anak TK.

"Itu sudah pasti kalau di akhirat, ya .... Kalau hukuman langsung di dunia apa coba?" Kembali Mas Iqbal bertingkah konyol.

"Apa, ya?" Aku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status