Share

Bab 18

Ardila sudah banyak memesan makanan, ia tata dengan rapi di atas meja. Menghiraukan tatapan keempat orang yang masih sibuk mengurusi rumah.

“Dil, kita boleh makan dulu nggak, baru nanti lanjut beresin rumahnya,” bujuk Firman karena perutnya sudah terasa lapar.

“Ibu juga lapar, dari tadi siang belum makan,” timpal Ningsih menatap lapar makanan yang terhidang di atas meja.

“Aku lapar Mas,” rengek Sinta.

Ardila terdiam sejenak, “Cuma Sinta yang boleh,” ucapnya. Walaupun ia merasa kesal dengan Sinta, tapi janin yang sedang di kandungnya tidak bersalah.

Sinta bergegas mencuci tangan, lalu duduk di kursi untuk menyantap makanannya. Perutnya benar-benar terasa lapar.

Karena tidak mendapat respon dari Ardila, Firman, Ningsih serta Rosa akhirnya kembali membersihkan rumah. Setengah jam berlalu, mereka duduk dengan napas ngos-ngosan.

“Keterlaluan kamu Dila, Ibu udah tua masih juga di suruh beresin rumah,” sungut Ningsih.

Ardila merotasi bola matanya malas, “Memangnya apa yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status