Share

Bab 160. Tiba-tiba Pingsan

Setelah selesai sarapan, Aara tampak berjalan-jalan di sekitar taman kediaman Zayden dengan diikuti oleh Anin. Karena seperti yang dikatakan oleh Sam, dia sama sekali tidak boleh meninggalkan Aara, dan harus selalu berada di sampingnya.

Aara menghentikan langkahnya, saat dia melihat bunga mekar dengan begitu indahnya. Dia menyentuhnya, lalu menghirup aromanya.

Bibirnya menunjukkan sebuah senyuman, setelah merasakan kesegaran dari bunga yang tadi diciumnya.

“Sangat wangi,” ujarnya.

Mendengar itu, lamunan Anin puj buyar. Tatapannya itu tampak fokus pada Aara. “Apa Anda sangat menyukai bunga?” tanyanya.

“Apa kau tidak suka?” tanya balik Aara.

“Saya suka, tapi tidak terlalu,” jawab Aara.

“Kenapa? Bukankah bunga sangat indah dan juga wangi. Kenapa kau tidak terlalu suka?”

“Hmm, hanya saja kehidupan saya terlalu sibuk hanya untuk menyukai sebuah bunga?”

Aara mengerutkan alisnya saat mendengar apa yang Anin katakan. “Apa selama ini kau kesulitan?” tanyanya.

Anin menunduk, seraya me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Ummu Kaltsum
ilmu baru, ga pernah punya pelayan soalnya... ...
goodnovel comment avatar
mikaila rustam
pelayan baru pertama kerja udh curhat panjang lebar ke majikan...kalo di dunia nyata orang kek gitu tipe orang yg slalu cari simpati
goodnovel comment avatar
Ummu Kaltsum
Ayo Aara, bela Anin... jangan2 kalian saudara, maksudnya ibunya saudaraan...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status