Share

Bab 22. Mencari Pelampiasan.

Shaka duduk di depan meja bar sambil memilin botol bir yang isinya sudah dia habiskan setengahnya. Bayangan wajah Kinan yang cemberut saat dia berpamitan pergi membuat bibirnya tersenyum tipis. Kinan cemburu tapi tidak mau mengaku.

Namun apa pun itu, yang jelas dia senang karena hubungannya dengan gadis itu ada kemajuan. Setidaknya, kemajuan untuk berbagi ranjang yang sebenarnya.

Bayangkan saja, hampir tiap malam Shaka harus menahan hasratnya yang menggebu terhadap Kinan, tapi dia tidak bisa memaksa gadis itu. Shaka mengelus pipinya yang sedikit memar akibat hadiah bogem mentah dari Kinan. Baru kali ini dia dikasari oleh perempua, tapi anehnya dia tidak marah sama sekali. Justru hal itu membuatnya semakin gemas.

Malam manunjukkan pukul sebelas dan Shaka memutuskan untuk pulang saja. Namun, saat hendak beranjak dari duduknya, seseorang menahannya.

"Pak Shaka, buru-buru banget?" Rupanya orang itu adalah Reni, sekretarisnya.

"Ren, ngapain kamu di sini?" Shaka menelisik sang sekretaris ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
ya ampun udh nikah tpi koq mlh seks bebas sich apa gk tkt penyakit n gk tkt tuhan kmu shaka Astagfirullah ne kinan bukan mlh bsa merubah sgala lbh baik mlh nth apa fungsinya dstu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status