Share

Bab 27. Merah Merona

Sepanjang perjalanan, Shaka diam dengan wajah yang menurut Kinan cukup menyeramkan. Ini pertama kalinya Shaka marah padanya. Marah yang benar-benar marah, sampai-sampai kilatan di matanya tedlihat jelas tadi. Kinan sampai bergidik ngeri, terpaku dan tercengang. Kini, untuk sekedar minta maaf pun tenggorokannya tercekat.

"Kamu kenapa sih harus kaya gitu? Bikin orang khawatir aja?" Kinan terkesiap mendengar suara Shaka yang tiba-tiba memecah keheningan di antara mereka.

"Mmm ... m-maaf, Mas." Kinan menunduk sambil memainkan ujung kemeja yang dia kenakan.

"Iya, tapi kenapa? Kamu kan bisa bilang dulu kalau mau nginep di tempat teman." Suara Shaka meninggi lagi. Sepertinya dia memang benar-benar kesal. "Kamu lagi kenapa, Kinan?"

"Saya ...." Aduh, kalau ingat tentang hal yang membuatnya malu luar biasa itu, rasanya ingin menghilang saja saat ini.

"Ngambek gara-gara tahu siapa mantan pacarku?" Kinan seketika menutup wajahnya. Inilah saatnya dia diadili. Inilah saatnya Kinan menghadapi ra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status