Share

Bab 11

Pada saat yang sama, Janet yang sedang sibuk bersosialisasi pun ditarik oleh Reiga ke sebuah sudut di aula perjamuan.

"Kak Reiga?"

Janet tampak senang melihat Reiga.

Ekspresi Reiga tidak bersahabat. Dia mencengkeram pergelangan tangan Janet sembari berkata dengan dingin, "Bukankah aku menyuruhmu untuk jangan bermusuhan dengan Tanaya? Bisakah kamu lebih menggunakan otakmu dalam bertindak dan berbicara?"

Janet yang tiba-tiba dimarahi karena Tanaya, ekspresinya pun menjadi muram.

"Keluarga Davinon akan segera mengakui identitasku. Kamu sama sekali nggak membutuhkannya untuk menjatuhkan Keluarga Davinon."

"Aku nggak peduli apa alasanmu! Pokoknya jangan sampai Tanaya tahu hubungan kamu dan aku!" Tatapan Reiga gelap. Dia jelas tidak senang dengan tingkah Janet tadi.

Janet tidak terima. Dengan mata merah, dia menatap Reiga sambil bertanya, "Apakah kamu benar-benar jatuh hati pada wanita jalang itu? Apakah kamu nggak melihat bagaimana dia memperlakukanku tadi?"

Reiga tidak menjawab, melainkan hanya berujar, "Itu karena kamu nggak bisa menahan diri. Kalau nggak, dia nggak akan begitu."

Mendengar pembelaan Reiga terhadap Tanaya, Janet merasa sesak. Dia mencengkeram lengan Reiga kemudian lanjut berkata, "Reiga, aku lihat si Henry memperlakukan Tanaya dengan berbeda. Mungkin mereka berdua sudah lama menjalin hubungan."

Reiga mengernyit lalu menatap Janet dengan dingin. "Baguslah kalau dia benar-benar punya kemampuan itu."

Janet terdiam. Dia seketika tidak dapat menebak sikap Reiga terhadap Tanaya.

...

Ketika Tanaya kembali ke aula perjamuan, Lukas dan Helena sedang mengumumkan identitas Janet di atas panggung.

Lukas adalah pria yang lembut dan anggun, serta tinggi dan tampan. Raphael sangat mirip dengannya, hanya saja sedikit dingin. Wajah Helena agak pucat. Walaupun sakit, dia tetap cantik.

"Terima kasih sudah hadir di pesta ulang tahun ayahku. Pada saat yang sama, aku ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengumumkan satu hal. Putri Keluarga Davinon yang telah lama hilang akhirnya sudah ditemukan kembali."

Lukas Davinon tampak bersemangat. Matanya basah. Dia menggenggam mikrofon dengan erat, wajahnya tampak bahagia.

Melihat pasangan suami istri yang familier sekaligus asing itu dari bawah panggung, mata Tanaya memerah.

Setelah Janet menyamar sebagai identitas Tanaya di kehidupan lampau, dia memanfaatkan kepercayaan serta rasa bersalah Lukas dan Helena. Lalu bekerja sama dengan Reiga untuk menjatuhkan Keluarga Davinon. Sedangkan Tanaya juga menyerang Keluarga Davinon dengan kekuatan Henry.

Keluarga konglomerat itu akhirnya pun runtuh.

Karena kehilangan putrinya, selama ini Helena merasa sedih berkepanjangan. Setelah Janet menyamar sebagai putrinya, kondisi Helena membaik. Namun, seberapa senang dia pada awalnya, sesedih itulah Helena setelah mengetahui kebenarannya.

Begitu mengetahui sifat asli Janet, Helena sakit keras dan akhirnya meninggal.

Istri meninggal, Keluarga Davinon bangkrut. Karena capai bertemu klien, Lukas akhirnya mengalami kecelakaan pada suatu malam, kemudian menyusul Helena.

Memikirkan hal ini, mata Tanaya memerah. Dadanya sangat sesak.

Dia tidak tahu seberapa banyak campur tangan Keluarga Mauel dalam semua masalah ini. Namun, kini tampaknya Keluarga Davinon tidak pernah menyerah mencari Tanaya. Sedangkan Keluarga Mauel jelas-jelas mengetahui latar belakang Tanaya, tetapi malah menyembunyikannya dan membuat mereka saling menyakiti.

Benar-benar rencana yang keji!

"Benar, Janet itu putriku yang telah lama hilang. Aku dan Helena berutang banyak padanya. Mulai sekarang kami akan menebusnya. Semoga para hadirin juga bisa lebih memperhatikan anak kami yang bernasib malang ini."

Lukas menatap Janet dengan penuh kasih sayang.

Istri Lukas, Helena Joslin, segera menghampiri Janet lalu menggenggam tangannya. "Apakah kamu benar-benar Rosalind?"

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status