Share

Bab 24

Teriakan Lydia membuat telinga Tanaya sakit. Tanaya menjauhkan ponselnya, berjalan menuju jendela, lalu membuka tirai. Cahaya matahari langsung menyinari kamar.

"Aku di rumah Henry."

Tanaya berpikir sejenak, tetapi dia tidak tahu harus cerita mulai dari mana.

Lydia melepaskan penutup mata. Dia yang mengenakan gaun tidur sutra seksi pun langsung duduk dari kasur dengan alis mengernyit. "Kamu sudah ditiduri Henry?"

Tanaya tak bisa berkata-kata.

"Lydia, tolong perhatikan kata-katamu. Apa maksudnya aku sudah ditiduri?"

"Kalau nggak?"

"Aku yang menidurinya!" sahut Tanaya dengan tidak terima.

Lydia terkekeh. Dia merapikan rambutnya yang berantakan dengan malas. "Huh, coba kamu bercermin. Lihat dirimu yang pucat pasi dan lemas setelah digauli. Coba katakan, kamu dibuat berteriak seberapa kencang?"

Tanaya yang mendengar kata-kata Lydia hampir saja muntah darah.

"Lydia, aku umumkan bahwa kamu telah sepenuhnya kehilangan temanmu yang imut ini!"

Lydia segera merevisi ucapannya. "Baiklah, baiklah.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status