Share

Bab 32

Tanaya langsung lanjut berkata, "Aku hanya berterima kasih dan menghormati Reiga. Suka mungkin sedikit ...."

Ucapannya berhasil membuat ekspresi Henry yang melunak menjadi muram lagi.

Namun, selanjutnya dia mendengar Tanaya berkata, "Tapi saat itu aku buta."

Henry mencibir. Dia memalingkan wajah, lalu sudut bibirnya terangkat tanpa dia sadari.

Kejujuran Tanaya membuat Henry senang. Biarpun Henry tidak tahu apakah wanita itu punya tujuan lain lagi.

Namun, Henry tidak ingin menyangkal bahwa saat ini dia dalam suasana hati yang bagus.

"Aku pulang dulu. Selamat malam, Tuan Henry," kata Tanaya, tidak ingin menjelaskan terlalu banyak.

Tanaya merasa bahwa hubungannya dengan Henry saat ini cukup baik. Bagaimanapun, luka yang dia torehkan pada Henry sebelumnya begitu banyak dan dalam. Bagaimana Tanaya berani berharap Henry percaya padanya secepat ini?

Kini Henry mau berbicara lebih banyak dengannya, Tanaya sudah merasa puas.

Tanaya berbalik lalu pergi. Namun, dia perlahan berhenti melangkah. Di
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status