Share

Bab 37

Henry terdorong ke belakang kemudian dia refleks memeluk pinggang Tanaya.

Karena tidak menduga reaksi Tanaya dan faktor selisih tinggi badan mereka, mereka mundur beberapa langkah, lalu jatuh ke lantai.

Henry melindungi Tanaya sehingga Tanaya tidak merasakan sakit. Dia jatuh di atas tubuh Henry.

Aroma cedar berbeda dengan parfum Reiga. Rasanya menyegarkan dan bersih seperti setelah hujan. Tanaya setengah berlutut di atas paha Henry, kedua tangannya masih memeluk leher pria itu.

Ciuman tadi masih belum memuaskan.

Tanaya mengedipkan matanya lalu berkata, "Kompensasi."

Dia tidak pernah mengambil inisiatif untuk mencium siapa pun. Walaupun dia beranjak dewasa bersama Reiga di kehidupan lampau, hanya Henry yang pernah begitu dekat dengannya.

Saat ini wajah Tanaya merona, jantungnya berdebar tak karuan. Dia seperti apel yang matang.

Henry menurunkan pandangannya untuk menutupi keinginannya yang melonjak liar. Jakunnya naik turun. Dia berkata, "Nona Tanaya, aku belum sampai tahap begitu kelap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status