Share

Bab 28

Nelia mengoceh. Orang yang tidak mengetahui sifat asli Nelia pasti akan merasa ocehannya adalah bentuk perhatian.

"Aku sudah banyak menghabiskan uang rumah. Ibu, cepat istirahat. Kalau ada waktu, aku akan pulang lagi."

Tanaya berkata dengan lembut sambil menelisik wajah Nelia.

Wanita paruh baya itu memiliki wajah lembut. Hingga mati di kehidupan lampau pun, Tanaya tidak pernah melihatnya marah.

Sayangnya, Tanaya tidak pernah melihatnya bukan karena Nelia tidak pernah marah, melainkan karena dia sudah buta.

Mata dan hatinya buta sehingga anggota Keluarga Mauel menjadi makin tak berusaha ketika menipu Tanaya setelahnya.

"Kenapa?" tanya Nelia.

"Aku hanya sedikit merindukan Ibu. Rasanya seperti sudah lama nggak melihat Ibu," jawab Tanaya sembari tersenyum. Ekspresinya terlihat seperti biasa.

Saat ini, ingin rasanya Tanaya mengacungkan jempol pada dirinya.

Mungkin karena sudah lama berada dalam Keluarga Mauel, akting Tanaya juga tidak kalah dari mereka.

Dulu Tanaya tidak mengerti kenapa man
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status